Kargo udara umumnya didasarkan pada pesawat angkut khusus atau kabin penerbangan sipil untuk mengangkut barang. Secara alami, penerbangan sipil umumnya memprioritaskan barang bawaan wisatawan untuk dimuat. Jika ada ruang dalam ruangan yang tidak perlu, itu akan digunakan untuk mengangkut barang. Kargo udara pada dasarnya adalah alat transportasi yang lebih mahal, tetapi juga lebih cepat, yang dapat mengurangi waktu siklus dari beberapa minggu menjadi satu atau dua hari.
Kargo udara memiliki risiko kerusakan barang yang rendah, sehingga tidak perlu mengemas terlalu banyak. Namun, karena keterbatasan ruang dan beban dalam ruangan, ada batasan tertentu pada spesifikasi dan berat bersih barang. Biaya utama kargo udara dalam logistik internasional berasal dari bensin dan solar, biaya penerbangan dan bandara.
Meski bandara ini dibangun dengan dana pemerintah, biaya pengelolaan dan perawatan perusahaan pengelola bandara sangat mahal. Inilah sebabnya, ketika setiap orang membeli tiket pesawat, sebagian besar biaya akan digunakan untuk membayar biaya pembangunan bandara dan bahan bakar.
Meskipun biayanya tinggi, suku cadang penerbangan masih digunakan untuk mengangkut barang-barang darurat, bernilai guna tinggi, ringan, dan mudah rusak. Di beberapa industri khusus, suku cadang penerbangan digunakan sebagai alat transportasi utama. Beberapa industri akan segera membebankan biaya suku cadang penerbangan kepada pelanggan.
Keuntungan dari kargo udara
Tarif sangat nyaman, waktu pengiriman sangat berkurang, biaya rendah, hari perputaran persediaan berkurang (waktu pengiriman berkurang, hari perputaran persediaan dapat dikurangi), cocok untuk bobot bersih yang ringan, nilai guna tinggi, dan barang darurat tanpa pengemasan berlebihan (barang hancur Rendah mempertaruhkan)
Cacat kargo udara
Harganya relatif mahal. Spesifikasi dan berat bersih barang terbatas. Aset mahal. Penanaman modal harus memiliki bandara yang cocok untuk pendaratan dan pendaratan.